Sejarah Arsitektur Dalam Islam
Dalam sejarah peradaban Islam, masjid di anggap sebagai
cikal bakal arsitektur dalam Islam, yakni dengan di bangunnya masjid Quba oleh
rasulullah SAW sebagai masjid yang pertama.[1]
Masjid Quba merupakan masjid yang pertama di jadikan
kiblat (panutan) oleh masjid-masjid yang ada sesudahnya. Masjid Quba ini
menampilkan pola dasar arsitektur masjid yang lebih mengedepankan makna dan
fungsi minimal yang harus terpenuhi dalam sebuah bangunan masjid yaitu lapangan
yang luas untuk tempat berkumpul dan beribadah. Masjid Quba ini mulanya hanya
terdapat lapangan terbuka, penempatan mimbar pada sisi dinding ke arah kiblat
dan pemasangan lantai.
Berjalannya waktu, bangunan-bangunan masjid lainnya
tumbuh di berbagai wilayah Islam sejalan dengan perkembangan wilayah Islam.
Bangunan-bangunan masjid itupun mengalami penambahan menara, makam disekitar
masjid, maksura, hiasan kaligrafi, interior yang indah yang memperlihatkan perbedaan
tampilan fisiknya. Hal tersebut terlihat pada kubah masjid jami’ di Busra
dengan model setengah bola, menara spiral di Samin, minaret masjid sultan Kait
Bey, interior masjid ibnu Thoulun, termasuk bentuk atap bersirap pada bangunan
masjid di jawa.
Masjid menjadi bangunan yang penting dalam sajian Islam
seiring dengan tumbuhnya Islam di berbagai tempat. Masjid juga bisa dijadikan
sebagai sarana penanaman budaya Islam sehingga terjadilah pertemuan dua unsure
kebudayaan, yaitu kebudayaan yang dibawa penyebar Islam dengan kebudayaan
masyarakat sekitar. Maka terjadilah asimilasi yang merupakan keterpaduan antara
kecerdasan kekuatan watak yang disertai oleh spirit Islam yang kemudian
memunalkan kebudayaan yang baru.


Leave a Comment